Jika kemarin gw bercerita tentang pendakian ke gunung ini, sekarang gw akan bercerita tentang hal lain. Tentunya blog perjalanan imi hanya akan bercerita seputar Pendakian Gunung, Penelusuran Curug, atau tempat indah yang pernah gw kunjungi. Jadi pilihan keduanya gw akan bercerita tentang sebuah Curug, Curug yang sangat indah dan untuk menuju kesana itu butuh perjuangan. Judul di atas sudah jelas gw akan menelusuri Curug apa, tapi lokasinya gw kasih tau di bawah ini.
Gw
akan bepergian ke salah dua curug yang ada di Semarang. Lokasi tepatnya ada di Desa
Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa
Tengah. Curug ini masih berada dalam kawasan Gunung Ungaran. Di area ini
terdapat dua Curug yaitu Curug Lawe dan Curug Benowo. Curug Lawe sendiri
memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 30 meter dan Curug Benowo sekitar 20
meter.
Destinasi
kedua curug ini cukup populer di kalangan masyarakat Semarang dan sekitarnya. Maka
dari itu, gw sebagai orang yang menyukai alam dan seisinya akan menelusuri
kedua curug ini. Sebenernya gw enggak sendiri sih, tapi gw bersama konco-konco
Panci Ireng, tau kan Panci Ireng? Kalau belum tau cek aja disini.
10
Maret 2015
Nah,
kalau kalian sudah tau apa itu Panci Ireng, saatnya gw akan bercerita tentang penelusurannya
menuju salah dua curug tersebut. Konco-konco Panci Ireng itu bisa dibilang orang-orangnya
memang ngga bisa diprediksi, kenapa gw bilang begitu? Biasanya orang lain itu kalau
mau ke tempat wisata atau liburan harus nunggu hari libur atau tanggal abang
(merah) atau weekend. Tapi bagi kita berbeda, kita kalau mau bepergian itu nyari
waktu yang pas aja, maksudnya pas lagi mumet (pusing) karena tugas-tugas
kuliah, pas kurang inspirasi buat berkarya, pas kurang piknik, dan mungkin pas
lagi ada “lembaran kertas” lebih.hehe
Mulai perjalanan |
Okeyy,
lupakan sejenak tentang yang pas-pas itu and back to topic. Kita berangkat pada
pagi hari dari kawasan kampus konservasi yang paling tersohor di Kota Atlas
bahkan Dunia (lebay dikit). Ada delapan personil Panci Ireng yang akan
menelusuri Curug Lawe dan Curug Benowo. Personil Panci Ireng berasal dari
berbagai daerah yang ada di Jateng Gayeng. Semuanya lancar berbahasa Jawa,
kecuali gw. Kenapa? Karena gw terlahir
di daerah para Janda...wait...maksud gw Jawa-Sunda. Dan gw lancarnya bahasa
sunda. Aneh ya? Kalau ga percaya, cari aja daerah para Janda itu.haha
Dari
kawasan kampus konsevasi kita butuh waktu sekitar 45 menit lebih, pake motor ya
bukan pake kuda. Tiketnya cukup murah sekitar Rp....... gw lupa, pokoknya ga
bakal kantong kalian jebol, beda kalau kalian jalan-jalan di Mall. Kata penjaga
disana waktu tempuh untuk ke Curug Lawe sekitar 1 jam, dan untuk ke Curug
Benowo sekitar 40 menit, jalan kaki. Kita langsung mengikuti arah petunjuk
menuju Curug Lawe terlebih dulu.
jalur penelusuran |
Di
awal penelusuran kita akan disuguhkan deretan hutan karet yang berjejer rapi. Lalu,
belok kiri menuruni tangga dan selokan air yang berasal dari sungai. Setelah itu
kita akan melewati Jembatan Romantis. Yups, nama Jembatan itu bikin baper aja,
berhubung gw ngga baperan mending gw sama konco-konco Panci Ireng mengabadikan
momen romantis ini. haha
foto bareng di jembatan romantis |
Jembatan Romantis |
Melewati
Jembatan Romantis, terus berjalan mengikuti petunjuk, lalu kita menyeberangi
sungai yang sangat jernih dan menyegarkan. Bila kalian sudah bosen, penat,
sedih, galau atau hal-hal yang berbau negatif sedang menguasai pikiran, maka gw
saranin kalian keluar rumah terus ajak pacar, temen, gebetan, atau keluarga buat
mengunjungi daerah ini. Sebab hal seperti ini tidak akan kalian rasakan bila
hidup dalam aura negatif. Dan inilah obat yang paling mujarab untuk mengusir
aura negatifnya. Itu pendapat gw doang sih.
ketemu sungai |
Di
seberang sungai yang gw lewati terdapat toilet dan pohon sandal. Mau tau
penampakan pohon sandalnya, gw kasih nih pict nya.
Pohon sandal |
Lanjut
lagi menuju trek yang lumayan sulit, sebab disini kita harus menyusuri sungai
dan agak licin juga. Bagi personil Panci Ireng, jalur seperti itu bukanlah hal
yang sulit, sebab kita itu wong ndeso dan terbiasa hidup berdampingan dengan
alam. Tapi akan berbeda bila wong kuto main-main kesini. Hehe
Sampailah
kita dipertigaan antara ke kiri ke Curug Benowo dan ke kanan Curug Lawe. Kita
pun memilih jalur kanan menuju Curug Lawe. Jalurnya masih berbatu dan agak
licin sebab kita akan menuju hulu sungai. Dan setelah berjalan kaki sekitar 15
menit, penampakan Curug Lawe yang dicari-cari ada di depan mata.
Curug Lawe |
Curug Lawe |
Suasana
di Curug Lawe sangat-sangat luar biasa eksotisnya. Disini gw melihat pengunjung
yang lumayan sepi. Pesona Air Terjun Lawe semakin terpancarkan oleh hutan yang
rimbun di atasnya. Tak lupa mengabadikan pesonanya menjadi hal wajib saat
berkunjung kesini. Setelah puas bermain-main di Curug Lawe, kita memutuskan
untuk mengunjungi Curug yang satunya lagi, Curug Benowo.
Untuk
menuju Curug Benowo kita harus melewati jalur menanjak dari pertigaan tadi. Melewati
hutan rimbun dan segarnya udara disini. Jarak tempuh dari Curug Lawe ke Curug
Benowo sekitar 30 menit, jalan santai. Alangkah terkejutnya saat kita sampai di
Curug Benowo ini, sebab disini suasananya sepi pengunjung.
Curug Benowo |
Setelah
menikmati aura positif dari Curug Benowo, kita memutuskan untuk pulang. Fyi,
disekitar Curug Benowo kita bisa camp atau berkemah. Silahkan yang mau
merasakan sensasi camping di area Curug Benowo ini. Gw tau itu karena gw ketemu
pengunjung yang bawa tas gede, terus pas ditanya mereka pada mau camping. Ada beberapa
spot yang cocok untuk mendirikan tenda di sekitar Curug Benowo ini.
Akhirnya
gw dan konco-konco Panci Ireng, sudah melakukan penelusuran ke CLBK (Curug Lawe
Benowo Kalisidi). Mari kita balik lagi ke area kampus konservasi dengan sejuta
cerita di dalamnya.
Tips
:
- Jangan buang sampah sembarangan di Area Curug atau jalan menuju curug.
- Jangan lupa bawa ganti baju, sebab kita akan memasuki area hutan dan sungai apalagi Curug Lawe pancurannya cukup deras.
- Jangan berkunjung pada akhir pekan, bakalan rame.
- Jangan berkunjung pada sore hari, kabutnya cukup tebal dan gelap karena rimbunnya pepohonan, ntar disuruh pulang lagi (pengalaman gw..haha).
- Jangan pake sendal atau sepatu kantor sebab disini bukan area gedung perkantoran, pakelah sendal atau sepatu oudoor.
- Jangan malu bertanya bila ngga tau lokasi Curug ini.
- Di area sekitar pos penjaga terdapat warung, jadi jangan takut kelaparan. Atau ngga bawa bekal sendiri itu lebih hemat.
- Jangan lupa patuhi aturan di bawah ini.
hati-hati |
Satu lagi yang paling penting yaitu jangan lupa bahagia, sebab kalau ngga bahagia artinya kalian butuh piknik sebagai
obatnya.
Silahkan
kunjungi juga cerita-cerita di Perjalanan imi ke berbagai Gunung dan Juga Curug disini
dan disini.
See you on the next adventures and thank you for reading...
Karena Sepi Terdapat Banyak Inspirasi,
Salam Lestari !!!
Konco-konco Panci Ireng
wahhh,, semoga bisa nyusul trip kesanaa
ReplyDelete.. nice post
wahhh,, semoga bisa nyusul trip kesanaa
ReplyDelete.. nice post
thanks you mrs. Dita...iya harus dit, deket inih
Delete