Curug Jenggala Bagi Pengelana Kalipagu - Ketenger - Baturraden - Purwokerto

ikon curug jenggala
And
Musim hujan adalah musim panen, begitu kata pepatah. Pertanyaannya apakah gw akan panen juga? Terus gw panen apa? Padi, jagung atau panen singkong? Hehe. Bukan..bukan itu yang akan gw panen, disini gw akan panen wisata. Salah satunya adalah panen wisata air terjun alias curug. Terus gw mau panen curug dimana? Seperti judul di atas, tujuan panen gw yaitu ke Curug Jenggala. Bahasa kerennya, gw akan travelling biar lu pada paham. 

Terus apa hubungannya sama pepatah di atas? Okeh gw akan ber-filosofi sedikit nih. Maksud gw ketika musim hujan, air yang ada di bumi itu melimpah, nah itu adalah sebuah berkah bagi manusia dan berkah itu bukan hanya untuk manusia tapi untuk alam dan seisinya. Saat itu alam akan memberikan segala kebutuhan manusia, termasuk kebutuhan manusia akan keindahan alam. Bila keindahan alam hadir di sekitar kita ya, mesti lu pada betah dan pengen menikmatinya. Nah tujuan gw juga pengen menikmati keindahan alam juga tanpa merusaknya. 
  
Minggu, 11 Desember 2016.
Itu adalah tanggal dimana gw dan temen-temen gw sebut saja Anung, Nded dan Ndan travelling ke Curug Jenggala. Setelah sekian hari gw ga travelling, gw putuskan (pacar) buat nyari tujuan travelling yang baru. Dari rumah sekitar pukul 10.30, gw dan teman-teman gw berangkat menuju tujuan yang dituju (bukan didelapan). Butuh waktu sekitar 1 jam lebih gw sampai ke Curug Jenggala.  Seperti tempat wisata yang lainnya gw harus bayar tiket masuk dulu, biaya tiket masuk Rp. 5.000,00, murah kan. Disini gw disuguhkan (wuih bahasa gw disuguhkan hehe) oleh Sang alam yang sejuk, dingin, indah, asri, menawan, dan sejenisnya, pokoknya luar biasa deh.

Terus orang-orang disana gimana mas? Jangan takut orang-orang disini ramah, informatif, jujur dan murah senyum. Dari gerbang (surga) masuk wisata Curug Jenggala, gw parkir kendaraan dulu. Kata mbak-mbak disana butuh waktu sekitar 30 menitan ke Curug Jenggalanya kalau jalan kaki. Wait.. tapi disini juga ada ojek walaupun ga nyampe pas curugnya cuma nyampe sekitar waduk apa gitu, lupa gw namanya. Gw sih mending jalan kaki aja, secara gw kan tangguh, kuat dan bermartabat..ehh.

Nyampe curugnya, gw dan temen2 gw langsung pada foto-foto (biar eksis..haha). Dengan icon love di pinggir atas, Curug Jenggala menghadirkan pesona yang menakjubkan. Akhirnya setelah puas foto2, gw dan temen2 gw memutuskan untuk (tidur) turun ke bawah, merasakan dinginnya air Curug Jenggala. 

Airnya yang jernih menggoda gw untuk (tidur lagi) mandi di bawah derasnya pancuran Curug Jenggala. Bagi gw kalau mengunjungi curug atau air terjun itu wajib mandi. Kenapa begitu? Namanya juga curug/ air terjun isinya kan air, terus manfaat air buat apa, kalau ngga buat mandi, buat cuci muka, atau yang lainnya. Nah, gw itu mau merasakan langsung mandi di setiap curug yang gw kunjungi. Tapi bagi yang ngga berani mandi di curug berarti mereka hanya orang yang penuh alasan atau penakut. Alasan klise mereka seperti takut basah, ngga bawa baju ganti, takut dingin, dll. Intinya gw males denger orang yang banyak alasan, gw aja woles-woles aja ga bawa semp*k cadangan. ahahay. 

Ada tantangan tersendiri mandi di Curug Jenggala ini. Soalnya airnya lumayan deres, dinginnya lumayan, batunya gede2 juga agak licin. It's never mind for me, saya hanya berpikir gimana caranya naik ke tengah2 curug ini. Finally, seperti kata pepatah "dimana ada kemauan disitu ada jalan", gw percaya itu, sebab gw bisa berdiri di tengah2 curug. Gw kasih fotonya nih biar pada percaya. 


mandi di curug jenggala
jangan takut basah
Terus pengunjung disini rame ga mas? Oia, gw baru mau cerita itu, seperti halnya tempat wisata yang lagi nge-hits, pengunjung disini rame. Kebanyakan anak muda dan anak mudi juga, lagian pas gw kunjungi itu merupakan hari minggu. Tapi jangan tanya yang mandi banyak apa ngga, gw jawab sedikit bisa ke itung jari. Gw sama temen gw ditambah pengunjung dari Semarang 3 orang aja yang mandi. Dalam hati gw, terus mereka yang ngga mandi mau ngapain kesini, foto-foto doang biar eksis. Menurut gw percuma kalau ngga mandi, kaya lu berkunjung ke kolam renang tapi lu ga berenang, hambar

Setelah puas menyatu dengan air (wuih gayane,menyatu) haha, gw putuskan buat ngeringin badan yang basah kuyup. Jangan lupa nikmati cemilan yang gw bawa tadi, sambil menikmati suara deburan curug serta pohon-pohon yang rindang disekitarnya.


wifie
wifie
Alam layaknya sebuah rumah, manusia sebagai penghuninya. Jika tiang-tiang rumah kita robohkan atau kita rusak, mau dimana kita tinggal dan mau kemana kita mencari kehidupan. Salah satu yang kita bisa yaitu menjaga dan melestarikan rumah kita. 


Salam lestari!!!
See you on the next trip and thank for reading...
Karena Sepi Terdapat Banyak Inspirasi
Salam Lestari 


coret-corettt

  

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Curug Jenggala Bagi Pengelana Kalipagu - Ketenger - Baturraden - Purwokerto"

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "