Ingin Merasakan Sensasi Camping di Atas Awan? Datanglah ke Puncak Sakub Kebun Teh Kaligua Brebes

Bagi anda yang berdomisili di Kabupaten Brebes atau sekitarnya, mungkin sudah tau Agro Wisata Kebun Teh Kaligua di Desa Pandansari, Kec. Paguyangan. Mungkin juga Agro Wisata Kaligua ini sudah menjadi salah satu objek wisata favorit anda???

Di Agro Wisata Kebun Teh Kaligua terdapat beragam destinasi wisata seperti Gua Jepang, Tuk Bening, Gua Angin, Makan pendiri kebun Van De Jong, arena outbond dlsb.

Fasilitas disini juga lengkap seperti area perkemahan, lapangan olahraga, sarana ibadah, vila-vila atau penginapan yang disewakan ke pengunjung, kafe, pusat layanan kesehatan dlsb.

Itulah sedikit informasi tentang Agro Wisata Kebun Teh Kaligua di Desa Pandansari, kec. Paguyangan, Kab. Brebes.
Sumber foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Agrowisata_Kaligua
Namun kali ini gw akan cerita tentang perjalanan dari sisi eksotisme dari Agro Wisata Kebun Teh Kaligua lainnya, selain yang disebutkan di atas tadi tentunya, langsung ke geser ke bawah aja mbloo.

Awal Perjalanan, 24 Agustus 2017
Nama gw imi dan temen gw Walled, berencana mau camping (bertenda). Posisi kita lagi dirumah (brebes). Jadi kita lagi nyari spot yang bagus buat camping. Walled berkata "mending camping nya yang deket2 aja dulu". Sampai akhirnya kepikiran buat camping di kawasan kebun teh Kaligua.

Gw sama Walled emang udah lumayan sering maen2 ke Kaligua, tapi nggak nginep ataupun camping. Hingga akhirnya kita udah packing peralatan dan perlengkapan camping.

Pukul 18.17 atau habis Magrib, kita langsung berangkat dari rumah menuju kawasan kebun teh Kaligua dengan jarak tempuh sekitar 1 jam kurang lebih. Trek jalan menuju ke Kaligua sama seperti kita mau mendaki gunung, kadang berkelok-kelok, menanjak, turunan tajam, pokoknya stamina tubuh dan kendaraan harus fit biar gak ada halangan apapun.

Sebelum nyampe di Desa Pandansari, kita ngisi air dulu di Mesjid buat persediaan camping, cuaca disini cukup dingin dan angin lumayan kencang.

Pas di jalan, gw sama Walled heran, kok banyak sekali kendaraan menuju Desa Pandansari, ada acara apa ya?

Setelah kita liat, ternyata orang2 sedang berkumpul di lapangan pinggir jalan dan gw liat ada baliho gede atau banner sepanjang jalan yang bertuliskan produk rokok yang sedang gencar2nya melakukan promosi.

Gw sama Walled pun akhirnya berhenti dulu karena penasaran ada panggung musik dan banyak pedagang di lapangan itu, jiwa penonton gw keluar juga..hehe

Gw sempat kaget, kok orang2 sini nonton acara musik pake jaket tebel2, penutup kepala, sampai ada yang pake selimut buat nutupin badannya.

Well, pertanyaan itu gw jawab sendiri, udara sangat dingin jawabannya. Ya emang disini suhu udara dingin banget, makanya orang2 pake jaket nontonnya, padahal gw tadi bawa motor cuma pake koas doang..ehh..pas berhenti kok jadi dingin banget, gw sama walled serentak pake jaket juga biar kaya orang2 (padahal mah kedinginan juga)...haha

Fyi, di acara musik itu sedang manggung artis ibukota yang terkenal dengan judul lagu "Dia", gw dan walled pun ikutan nonton di lapangan.

Setelah puas nonton dan tujuan kita kan mau camping bukan nonton acara musik, lalu kita tinggalkan konsernya, lalu lanjut lagi perjalanan menuju camping area di Kaligua.

Fyi, sebelum pintu gerbang Agro Wisata Kebun Teh Kaligua kan terdapat 2 jalan. Kalau lurus itu masuk ke Agro Wisatanya, kalau ke kiri itu jalan ke rumah warga atau jalanan proyek pertambangan gas bumi. Berhubung gw apal jalan, jadi gw pilih ke kiri memasuki jalan rumah warga ataupun proyek tambang, biar lebih cepat nyampe ke area camping nya.

Pukul 09.10 malem waktu setempat, jalan proyek tambang ini sangat sepi dan gak ada aktivitas pekerjanya, pun dengan beberapa rumah yang kita lewati di jalan proyek ini gak ada aktivitas warga di luar rumah. Cuma kita berdua doang yang sedang berkutat dengan jalanan proyek yang gak beraspal.

Kita juga udah apal jalan, jadi nggak ada acara kesasar, paling hanya motor gw doang yang nggak kuat nanjak sampe2 si walled harus turun dulu..haha

Pukul 10.00 malem kita udah sampe di Puncak Sakub. Puncak Sakub ialah camping area dan puncak di agro wisata kebun teh Kaligua dengan ketinggian 2.050 m dpl dan berada di kaki Gunung Slamet 3.432 m dpl.

Sekedar informasi ya, kondisi udara sangat dingin di Puncak Sakub, berkisar 8-22 derajat Celsius pada musim penghujan dan mencapai 4-12 derajat celsius pada musim kemarau. Wilayah disini hampir selalu diselimuti kabut tebal (wikipedia).

Suasana di Puncak Sakub kalau malam hari sangat sepi, hanya ada gw sama walled doang, serasa di negeri antah berantah dengan pemandangan malem hari yang sangat menakjubkan.

Jangan khawatir, gw sama walled udah biasa camping, suasana sepi dan cuaca yang mencapai 5 derajat celsius gak menciutkan nyali kita camping disini (songong abizz)..hehe..Gw juga ngga khawatir, disini terdapat parkir kendaraan, asal jangan lupa dikunci aja.

Salah satu siasat gw sama walled agar nggak kedinginan yakni buka jaket+baju alias telanjang dada, ini biasa kita lakukan, kenapa begitu? sebab suhu udara perlu disesuaikan atau adaptasi dengan suhu tubuh, orang2 gunung sih biasa menyebut Aklimatisasi.

Salah dua siasat untuk menghalau cuaca extrem kaya gini yaitu lari-lari kecil di sekitar Puncak Sakub, ini jelas jitu sekali sebab peredaran darah akan lancar kemudian suhu tubuh pun ikutan hangat. Daripada gw diem dan bengong doang, malah tambah kedinginan.

Well, setelah 15 menit telanjang dada dan lari-lari kecil, tubuh gw mulai bisa beradaptasi dengan suhu udara disini, gw pun pake baju+jaket lagi, dampaknya tubuh gw semakin hangat, gak kedinginan waktu nyampe di Puncak Sakub.

Setelah ritual tadi gw lakukan di Puncak Sakub, gw sama walled langsung mendirikan tenda, beres2 barang bawaan terus lanjut nyalakan kompor, masak air, dan bikin kopi (sekalian ngudut juga sih..hehe).

Gw rasain di Puncak Sakub ini sangat eksotis dan indah, sebab langit yang sangat cerah dibaluri oleh milky way dan bintang-bintang, serta bulan berbentuk sabit ikut meramaikan kesepian kita berdua malam ini.

Pukul 01.17 dini hari, mata dan tubuh gw terasa pengen masuk tenda dan merebahkan badan, lalu gw masuk tenda sambil pake kantong selimut (sleeping bag, disingkat; sb), sb ini wajib gw punyai buat selimut kalau gw lagi tidur di tenda.
Zzzzzzzzz

Puncak Sakub, 26 Agustus 2017
Pukul 05.30 pagi, gw dan walled udah bangun dari tidur yang kurang nyenyak, kenapa kurang nyenyak? sebab semalem pas tidur angin kencang dan dingin, bikin tubuh gw sedikit menggigil pas tidur dan ini juga salah satu kenikmatan camping alias tidur di alam bebas.
Suasana Pagi di Puncak Sakub
Mata gw belum sepenuhnya terbuka lebar, namun si Walled bilang pemandangan pagi ini bagus sekali, langsung segera gw keluar tenda melihat pemandangan dan kondisi sekitar.

Selain panorama Gunung Slamet, mata gw terus dimanjakkan oleh gumpalan awan bak lukisan termahal, terlihat juga Gunung Ciremai di sebelah barat yang dulu gw daki, hutan alami di sekitar Puncak Sakub, serta perkebunan teh yang terpampang hijau dan luas, jelas sangat menakjubkan, pokoknya amazing this morning.
view Puncak Sakub
area Puncak Sakub
Oia, kalau sudah pagi begini, aktivitas warga pemetik teh sudah mulai terlihat, pun para pekerja tambang sudah mulai memasuki area pertambangan.

Kita juga gak mau kalah sama mereka, aktivitas pagi ini gw sama walled yaitu bikin ngopi, ngudut, jelajah kebun teh (tea walk), masak nasi+lauknya, ngobrol2, potret-potret dan lain sebagainya.
makan di Puncak Sakub
Makan di Puncak Sakub
Tidak lupa, gw ambil gitar yang kemarin gw bawa, terus nyanyi-nyanyi biar suasana semakin hidup.
Gitaran di Puncak Sakub
Gitaran di Puncak Sakub
Makin siang angin mulai berhembus kencang di Puncak Sakub, gak heran pas gw mau bakar kayu tapi gak nyala2, niat gw cuma buat sumber kehangatan dari api nya, sampai beberapa kali gw gagal, baru setelah 10 menit lebih api dari kayu terbakar dengan sempurna.

Pukul 11.00 siang, kita mulai berkemas/packing barang bawaan, rencananya kita mau lanjut perjalanan menuju sumur keramat di sekitar Puncak Sakub, namanya Sumur Penganten.

Untuk menuju Sumur Penganten kita harus trekking/jalan kaki dengan melewati area tambang dan hutan alami. Lokasinya ke arah timur dari Puncak Sakub.

Namun setelah 1 jam jalan kaki, kita gak bisa melanjutkan perjalanan ke Sumur Penganten, sebab security tambang gak mengijinkan kita memasuki areanya, karena alasan keamanan.

Well, kita balik kanan, terus memutuskan untuk pulang saja. Saat pulang gw memutuskan melewati jalur objek wisata Kaligua bukan jalan proyek tambang yang semalem gw lalui.

Trek jalan terjal menuju pulang yang menurun dan berliku membuat gw harus ekstra ati2 bawa motornya. Dijalan gw sempat menyapa warga yang sedang memetik teh ataupun sedang panen sayuran.

Hari sabtu atau weekend pengunjung di Agro Wisata Kaligua lumayan rame, gw liat banyak mobil dan motor yang terparkit di area wisata Kaligua.

Gw sama walled pun turun sejenak sembari menikmati kopi panas di gardu pandang yang ada disini.
Pukul 15.00 sore hari, kita sudahi ngopinya karena udah habis, terus ambil motor dan back to home alias pulang.

Finally..ini hanya sedikit cerita perjalanan gw sama walled tentang kenikmatan, keindahan, dan keeksotitasan camping/berkemah di Puncak Sakub 2.050 m dpl di kawasan Agro Wisata Kebun Teh Kaligua. Kalau mau tau lebih banyak, silahkan rasakan sendiri sensasi camping di Puncak Sakub dengan panorama Golden Sunrise nya...
Puncak Sakub Kaligua Brebes
Pemandangan di Puncak Sakub
Puncak Sakub Kaligua Brebes
Pemandangan di Puncak Sakub

Puncak Sakub Kaligua Brebes
Pemandangan di Puncak Sakub
Puncak Sakub Kaligua Brebes
Pemandangan di Puncak Sakub

See you on the next adventure and thank you for reading...
Karena sepi terdapat banyak inspirasi...
Salam Lestari...

imi dan walled

Postingan terkait:

6 Tanggapan untuk "Ingin Merasakan Sensasi Camping di Atas Awan? Datanglah ke Puncak Sakub Kebun Teh Kaligua Brebes"

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "